Rabu, 10 Oktober 2012

Pelantikan Mairo, Bukti Dukungan Masyarakat Menuju Jayapura Baru


SENTANI - Dilantiknya pasangan Mathius Awoitauw, SE.M.Si dan Roberth Djoenso D.SH (Mairo) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jayapura periode 2012-2017,  merupakan sebuah bukti dukungan masyarakat Kabupaten Jayapura untuk menuju Jayapura baru. Hal ini diungkapkan Ketua Tim Sukses Mairo Saharuddin, SH kepada wartawan yang ditemui usai acara pelantikan Sabtu sore (06/10) di Lapangan Upacara Kantor Bupati Gunung Merah, Sentani.
“Sebagai umat beragama, kami secara khusus mengucapkan puji dan syukur atas dilantiknya bupati dan wakil bupati Kabupaten Jayapura yang berasal dari pasangan yang kami usung,” tukasnya.
Meskipun, lanjutnya, pihaknya selaku tim kampanye Mairo dan tim koalisi yang mengusung Mairo, tetapi pasangan Mairo bukan saja bupati dari pihaknya, tetapi merupakan bupati dari seluruh Kabupaten Jayapura.
“Hal ini bisa terwujud karena dukungan masyarakat, tanpa dukungan masyarakat mustahil berhasil,” imbuhnya.

Dikatakannya, pihaknya juga menghimbau agar rakyat dapat memberikan partisipasinya guna mendukung seluruh program bupati dan wakil bupati yang baru terpilih dan dilantik ini. “Untuk visi dan misi dari semboyan tim kami yaitu kasih yang mempersatukan, merupakan bukti bahwa dengan kasih dari Tuhan adalah untuk masyarakat, tidak ada perbedaan dan tidak ada hal yang harus dipermasalahkan tetapi mari satukan visi menuju Jayapura baru,” tegasnya.
Dijelaskannya, Kabupaten Jayapura yang mana seluruh kelompok masyarakat, agama yang sudah terbina, dengan adanya kepemimpinan yang baru diharapkan akan semakin baik serta maju.
“Kami juga tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada para pendahulu yaitu bupati-bupati yang lama yang telah meletakkan landasan pembangunan yang baik sehingga dapat diteruskan oleh bupati yang baru ini,” ujarnya.
Untuk itu diharapkan agar dengan dilantiknya kepala daerah yang baru ini dapat mendorong seluruh langkah-langkah perubahan yang dapat menjadikan Kabupaten Jayapura semakin baik dan berkembang.
“Kepala daerah yang baru diharapkan pula dapat mensikronisasikan seluruh program yang ada sehingga dapat berjalan secara berkesinambungan antara pemerintah, masyarakat dan berbagai elemen masyarakat yang ada,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Sabtu siang (06/10) bertempat di Ruang Sidang DPRD Kabupaten Jayapura, pasangan Mathius Awoitauw, SE.M.Si dan Roberth Djoenso D.SH (Mairo) dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jayapura periode 2012-2017 oleh Penjabat Gubernur Provinsi Papua DR. Drs. Syamsul Arief Rivai, MS dan resmi memimpin Kabupaten Jayapura lima tahun kedepan.
Bupati Kabupaten Jayapura Mathius Awoitauw, SE.M.Si usai dilantik mengatakan bahwa persoalan yang sering dihadapi adalah masalah keterbukaan dimana hal ini merupakan hal yang penting.
“Keterbukaan ini bukan saja antara pemerintah saja, seperti bupati dan wakil bupati serta para pimpinan SKPD, tetapi keterbukaan publik yang ditujukan bagi masyarakat  dimana apapun kebijakan yang dirumuskan harus dibicarakan secara terbuka sehingga  gerak langkah kedepan tidak akan tersembunyi,” urainya kepada wartawan Sabtu sore (06/10).
Dijelaskan, berbagai pihak harus dapat bergerak sesuai dengan arahan. Jika tidak dapat bergerak seirama, maka harus direvisi kembali kebijakan yang telah dirumuskan.
“Menurut saya kuncinya adalah komunikasi dan keterbukaan sehingga segala sesuatunya dapat dibicarakan bersama,” imbuhnya.
Menurutnya, Kabupaten Jayapura ini terlalu besar, maka perlu adanya wakil bupati sehingga butuh bantuan untuk mengatur dan bekerja sama membangun Kabupaten Jayapura ini.
“Bupati bukan segala-galanya dan bukan superman sehingga harus dibantu,” tukasnya.
Dipaparkan, dalam 100 hari kerja, hal pertama yang akan dilakukan adalah konsolidasi organisasi, lalu RPJMD harus disiapkan baik sesuai visi dan misi kedepan, juga pemberdayaan kampung yang harus dievaluasi.
“Dalam evaluasi yang dilakukan, harus dilihat pemberdayaan kampung itu seperti apa, apakah masyarakat benar-benar berdaya, dan mencoba untuk merumuskan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Namun, lanjutnya, pemberdayaan kampung ini akan tetap dilanjutkan tetapi seperti apa kebijakannya dan pendekatannya akan dipertajam lagi nantinya.
“Kami belum bisa mengomentari karena tidak ada evaluasi, dimana hal ini sudah digariskan sebelumnya akan diteruskan serta dilanjutkan dengan visi dan misi akan menjadi landasannya,” urainya.
Ditambahkan, reformasi organisi akan menjadi dasar apakah SKPD mengerti tupoksinya sehingga tidak bisa asal merubah birokrasi yang sudah ada sebelumnya. (dee/don/l03 /Bintangpapua.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar