Freeport adalah pertambangan emas terbesar di dunia! Namun termurah
dalam biaya operasionalnya. Sebagian kebesaran dan kemegahan Amerika
sekarang ini adalah hasil perampokan resmi mereka atas gunung emas di
Papua tersebut. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri
ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati
hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini. Mereka ini
tidak lebih baik daripada seekor lintah!
Akhir tahun 1996, sebuah tulisan bagus oleh Lisa Pease yang dimuat
dalam majalah Probe. Tulisan ini juga disimpan dalam National Archive di
Washington DC. Judul tulisan tersebut adalah “JFK, Indonesia, CIA and
Freeport.”
Walau dominasi Freeport atas gunung emas di Papua dimulai sejak tahun
1967, namun kiprahnya di negeri ini sudah dimulai beberapa tahun
sebelumnya. Dalam tulisannya, Lisa Pease mendapatkan temuan jika
Freeport Sulphur, demikian nama perusahaan itu awalnya, nyaris bangrut
berkeping-keping ketika terjadi pergantian kekuasaan di Kuba tahun 1959.
Kamis, 18 Oktober 2012
Minggu, 14 Oktober 2012
Lionel Messi Ingin Merasakan Gelar Piala Dunia
Siapa yang tak kenal dengan lionel messi, gelandang yang kini bermain untuk klub sepakbola

Namun, apabila Messi terus tampil menawan seperti sekarang ini dan kemampuan mencetak golnya senantiasa stabil maka tak butuh lagi baginya untuk meraih gelar piala dunia untuk dianggap sejajar dengan Pele dan Maradona bahkan untuk menjadi pemain terbaik sepanjang sejarah.
Rabu, 10 Oktober 2012
Apel Perdana Bupati Hanya Dihadiri Sebagian Besar PNS

Dari pantauan Bintang Papua di lapangan dan menurut penuturan beberapa orang PNS,jumlah peserta pada upacara apel pagi kali ini sangat banyak dibandingkan apel-apel sebelumnya.
Bupati Kabupaten Jayapura Mathius Awoitauw, SE.M.Si yang ditemui wartawan usai apel perdana menuturkan bahwa kehadiran PNS ketika apel merupakan sebuah masalah yang serius.
“Katanya hari ini yang hadir apel sangat banyak jika dibandingkan hari-hari sebelumnya, berarti sebelumnya jumlah peserta upacara yang hadir ketika upacara sangat parah sekali,” ujarnya.
Menurutnya, permasalahan kehadiran PNS ketika apel ini harus ditertibkan kedepannya. Ketika ditanyai menyoal sanksi yang akan diberikan, Mathius menegaskan bahwa sanksi-sanksi tersebut akan dilihat lagi kedepannya. Pasalnya, dirinya masih baru menjabat sehingga masih harus menyesuaikan segala sesuatunya.
Pelantikan Mairo, Bukti Dukungan Masyarakat Menuju Jayapura Baru

“Sebagai umat beragama, kami secara khusus mengucapkan puji dan syukur atas dilantiknya bupati dan wakil bupati Kabupaten Jayapura yang berasal dari pasangan yang kami usung,” tukasnya.
Meskipun, lanjutnya, pihaknya selaku tim kampanye Mairo dan tim koalisi yang mengusung Mairo, tetapi pasangan Mairo bukan saja bupati dari pihaknya, tetapi merupakan bupati dari seluruh Kabupaten Jayapura.
“Hal ini bisa terwujud karena dukungan masyarakat, tanpa dukungan masyarakat mustahil berhasil,” imbuhnya.
Ny. Awoitauw Dilantik Jadi Ketua PKK Kabupaten Jayapura

Sekedar diketahui, pelantikan dan sertijab Ketua Tim PKK tersebut, dihadiri oleh pengurus PKK Kabupaten Jayapura dan juga Provinsi Papua, disertai dengan penyerahan program kerja PKK untuk dilanjutkan oleh Ny. Magdalena Awoitauw selama lima tahun kedepan.
Selasa, 09 Oktober 2012
04 Masalah Grime Nawa dan Tenaga Honorer Diseriusi
Dalam Kunjungan Anggota Komisi II DPR RI di Kabupaten Jayapura
SENTANI-Masalah pembentukan Kabupaten Grime Nawa dan juga tenaga honorer
di lingkungan Pemkab Jayapura menjadi perhatian serius dalam pertemuan
antara anggota Komisi II DPR RI Agustina Basik Basik, Ssos, MM, di
Kantor Bupati Jayapura, Senin (234).
Anggota Komisi II DPR-RI ini kemarin diterima lansung oleh Penjabat Bupati Jayapura Jansen Monim,ST,MM, Wakil I Ketua DPRD Kabupaten Kornelis Yanuaring, Pimpinan SKPD se-Kabupaten Jayapura, dan dihadiri oleh Dandim 1701 Jayapura,Letkol Inf Rano Tilaar, Kapolres Jayapura AKBP Antonius Wantri Yulianto, dan anggota DPRD Kabupaten Jayapura. Anggota Komisi II DPR-RI, Agustina Basik Basik,S,Sos,MM mengatakan, saat ini Komisi II DPR RI yang membidangi pemerintahan,, kepegawaian, pemilukada dan pertanahan tengah membahas masalah mengenai pemekaran calon Kabupaten Grime Nawa yang sampai saat ini belum juga disahkan oleh Pemerintah Pusat. Untuk itu, pihaknya datang ke Kabupaten Jayapura untuk meninjau lokasi pemekaran Kabupaten Grime Nawa tersebut.
Anggota Komisi II DPR-RI ini kemarin diterima lansung oleh Penjabat Bupati Jayapura Jansen Monim,ST,MM, Wakil I Ketua DPRD Kabupaten Kornelis Yanuaring, Pimpinan SKPD se-Kabupaten Jayapura, dan dihadiri oleh Dandim 1701 Jayapura,Letkol Inf Rano Tilaar, Kapolres Jayapura AKBP Antonius Wantri Yulianto, dan anggota DPRD Kabupaten Jayapura. Anggota Komisi II DPR-RI, Agustina Basik Basik,S,Sos,MM mengatakan, saat ini Komisi II DPR RI yang membidangi pemerintahan,, kepegawaian, pemilukada dan pertanahan tengah membahas masalah mengenai pemekaran calon Kabupaten Grime Nawa yang sampai saat ini belum juga disahkan oleh Pemerintah Pusat. Untuk itu, pihaknya datang ke Kabupaten Jayapura untuk meninjau lokasi pemekaran Kabupaten Grime Nawa tersebut.
Senin, 08 Oktober 2012
Sumpah Pemuda dan Integrasi Nasional
Gus
Dur pernah menyatakan begini: “Kalau negara ini negara Pancasila,
siapapun yang mampu memimpin suatu lembaga atau instansi, tidak perlu
jadi masalah. Pendekatannya pada prestasi dan kemampuan, entah dia itu
orang Islam atau orang Kristen. Ini mestinya!”
Pernyataan
mantan presiden RI ini disampaikan dalam sebuah forum latihan
kepemimpinan pemuda NU Jawa Timur pada 13 November 1985. Meski sudah 22
tahun berlalu, pernyataan di atas, menurut saya, masih relevan dengan
perilaku bangsa kita saat ini. Persoalan diskriminasi agama yang
disinggung Gus Dur hanyalah satu diantara berbagai kasus diskriminasi
lainnya seperti etnik, suku, golongan, dan ras yang masih tumbuh subur
di negeri ini.
Sebagai
contoh, dalam sebuah instansi, kalau kepalanya orang Kristen,
bawahannya kebanyakan orang Kristen. Kalau kepalanya orang Islam, masih
harus ditanyakan, Islam KTP atau santri. Masih ditanya lagi, NU atau
Muhamadiyah, aliran sempalan atau bukan? Sama halnya ketika kepalanya
orang Jawa, Batak, Flores, Betawi, Madura, keturunan Tionghoa dan lain
sebagainya. Bawahannya kebanyakan orang yang berasal dari satu
daerah/suku. Dan isu ini selalu menjadi senjata calon pemimpin ketika
kampanye. Nah, kebiasaan dan contoh buruk kaum tua ini jangan sampai
ditiru kaum muda.
Langganan:
Postingan (Atom)