JAYAPURA
[PAPOS] – Persipura Jayapura menyisakan 9 laga lagi untuk mengakhiri
kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013. Kini Boaz Solossa dan
kawan-kawan telah mengemas 63 poin dan terpaut 14 poin dari peringkat
dua yang kini dihuni oleh Arema Cronous yang berhasil mengumpulkan 49
poin. Atau Persipura unggul empat pertandingan.
Lukas Mandowe dan kawan-kawan tinggal menghitung laga untuk memastikan gelar juara kompetisi ISL musim 2012/2013RATUMAKIN/PAPOS
Raihan
63 poin tersebut tanpa cela, karena dari 25 laga yang sudah dijalani
Persipura sama sekali belum terkalahkan dari tim-tim kontestan ISL 2013.
Kemenangan 19 laga dan hanya meraih enam kali hasil imbang dan nol
kekalahan. Berbeda dengan peringkat kedua yaitu Arema Cronous yang sudah
mengalami 5 kali kekalahan, 4 kali hasil imbang dan hanya 15 kali
meraih kemenangan.
SENTANI
[PAPOS] - Pelaksanaan Festival Danau Sentani (FDS) di Kabupaten
Jayapura, Papua, pada tahun berikutnya akan digabungkan dengan Festival
Raja Ampat di Kabupaten Sorong, kata pejabat berwenang.
Bupati
Kabupaten Jayapura Mathius Awoitauw, SE.M.Si kepada Antara di Sentani,
Senin (3/6) mengatakan ada wacana dari pemerintah pusat untuk menjadikan
Festival Raja Ampat sebagai agenda internasional, sehingga Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Jayapura berusaha untuk mengikutsertakan FDS di
dalamnya.
"Wacana
penyatuan ini baru usulan saja dan perlu dipertimbangkan dengan baik,"
katanya. Mathius menuturkan meskipun baru berupa wacana, tetapi pihaknya
ingin agar masyarakat sudah bersiap sejak dini.
Untuk
itu, dirinya sudah mengungkapkan hal ini kepada masyarakat dalam
pertemuan-pertemuan yang digelarnya bersama. "Masyarakat harus sudah
siap menyambut perubahan-perubahan," tandasnya.
Lebih
lanjut Mathius menjelaskan pihaknya berusaha melatih masyarakat menjaga
lingkungan dan menghargai pelaksanaan acara-acara besar seperti FDS.
Sehingga, nantinya jika perubahan tersebut hadir, masyarakat sudah tidak
kaget lagi.
"Dengan menjadikan FDS sebagai agenda internasional nantinya maka akan ada perhatian khusus dari pemerintah," katanya.
Pihaknya
merasa perlu memberikan motivasi bagi masyarakat agar dapat
mempersiapkan diri menuju perubahan baru. Pemerintah pun perlu
membiasakan masyarakat untuk lebih bertanggung jawab ketika diberikan
kesempatan untuk mengelola sebuah even besar.
"Kami
berharap dalam waktu dekat dapat menerima respon dari Pemerintah Pusat
sehingga dapat segera ditindaklanjuti pula," katanya.
Sebelumnya,
ada wacana yang menyatakan bahwa pelaksanaan Festival Raja Ampat akan
disatukan dengan penyelenggaraan "Sail Komodo" di Nusa Tenggara Timur.
[ant]
SENTANI
[PAPOS] - Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua, akan menanam kembali
600 pohon sagu di sepanjang lokasi pelebaran jalan di Distrik Sentani
Timur.
"Akibat
pelebaran ruas jalan Sentani-Waena menjadi dua jalur yang saat ini
sudah dilakukan ternyata telah banyak menebang pohon sagu milik
masyarakat di daerah Distrik Sentani Timur," Bupati Jayapura Mathius
Awoitauw di Sentani, Senin (3/6).
Ia
menjelaskan penanaman kembali tepi ruas jalan tersebut dengan pohon
sagu sebagai kebutuhan penting karena saat pengembangan jalan tersebut
menjadi dua jalur, sejumlah pohon terpaksa ditebang.
Penanaman pohon itu, katanya, juga terkait dengan pelaksanaan Festival Danau Sentani (FDS).
"Kami
akan mencoba mengarahkan masyarakat untuk menjaga lingkungannya
masing-masing, termasuk pohon sagu sehingga ada penghijauan yang terjadi
di Distrik Sentani Timur," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan merevisi peraturan daerah (perda) tentang pohon sagu yang pernah disahkan bersama dewan.
SENTANI
[PAPOS] - Bupati Kabupaten Jayapura Mathius Awoitauw menyatakan warga
masyarakat diberi peran besar dalam mengelola Festival Danau Sentani
(FDS) ke-6/2013 di Pantai Wisata Khalkote, Distrik Sentani Timur,
kabupaten Jayapura.
"Masyarakat
yang merencanakan dan membangun kemitraan dengan pemerintah untuk
pelaksanaannya," ujar Mathius kepada Antara se sai berkunjung ke bakal
lokasi FDS di Pantai Wisata Khalkote, Senin (3/6).
Mathius
menjelaskan kunjungannya untuk meninjau persiapan panitia FDS yang
pelaksanaannya tinggal dua pekan lagi. Selain itu, juga untuk
mendengarkan respons dari masyarakat terkait dengan pelaksanaan FDS
tahun ini yang akan lebih banyak melibatkan peram masyarakat.
JAYAPURA—Piala Adipura
dan dua Piala Adiwiyata Mandiri tiba di Kota Jayapura dengan disambut
bencanan banjir yang terjadi pada Selasa (11/06) malam. Meski begitu
rombongan yang berbaris sedemikian panjangnya tetap meneruskan pawainya
meski tidak sesuai dengan rute yang telah direncanakan sebelumnya. Setibanya
di Kantor Walikota Jayapura, acara dilanjutkan dengan doa syukur yang
dipimpin oleh Ketua Klasis GKI kota Jayapura Pdt. Willem Itar, seusainya
Walikota Jayapura Drs. Benhur Tommy Mano, MM pun langsung melayani para
wartawan untuk memberikan keterangan. Pada penjelasannnya, ia
mengatakan prestasi yang diraih berupa Piala Adipura untuk Kota Jayapura
dan Piala Adiwiyata Mandiri untuk SMA N 4 dan SD N 3 Jayapura merupakan
sebuah awal untuk menghadapi tantangan yang lebih besar lagi.
JAYAPURA—Euforia
pendukung setia Persipura Jayapura tidak bisa dibendung lagi, terutama
saat keberhasilan Mutiara Hitam menaklukkan sang juara bertahan dengan
skor mencolok 3-0. Bahkan teriakan Champeone (juara) pun sudah
diserukan, dan spanduk logo Persipura dengan mahkota empat bintang pun
telah terpampang. Melihat hal tersebut Ketua Panpel Persipura Benhur
Tommy Mano (BTM) meminta spanduk tersebut untuk diturunkan. Ia
mengatakan saangat mengerti dengan suka cita yang dirasakan Persipura
Mania, namun hanya saja ia menilai hal tersebut belum waktunya
ditampilkan. “Saya minta kepada Panpel Bintang empat itu harus diambil, jangan
kita mendahului kehendak Tuhan, perjuangan kita masih jauh,” ucapnya
menjawab pertanyaan Bintang Papua pada Selasa (28/05) kemarin. Meski
lambang tersebut yang sedang dikejar, namun masih terlalu dini untuk
mengklaim bahwa gelar juara sudah ada ditangan Boaz Salossa Cs,
mengingat sisa pertandingan masih ada 13 laga lagi dan apapun masih bisa
terjadi. (ds/don/l03)
SENTANI—Guna meningkatkan kapasitas aparatur
kampung, Pemerintah Provinsi Papua mensosialisasikan Peraturan Gubernur
Nomor 83 Tahun 2008 tentang pedoman pengelolaan keuangan kampung, Selasa
(26/03) di Balai Diklat Pertanian Provinsi Papua Kabupaten Jayapura,
Yahim. Dalam sambutan tertulis Penjabat Gubernur Papua drh. Constant
Karma yang dibacakan oleh Kepala Bidang Pengendalian Dinas Pendapat
Daerah Provinsi Papua Gerson Djitmau, SH.MM mengungkapkan bahwa, dimasa
yang akan datang sumber dana perimbangan di kampung bukan hanya dari
pemerintah pusat, tetapi juga berasal dari pemerintah pusat, dan
pemerintah Kabupaten Jayapura serta sumber-sumber soft loan atau Bank
Dunia yang terdiri dari UNDP, UNICEF, AUSAID, USAID, serta sumber dari
potensi pendapat asli kampung.
“Diharapkan, di kampung akan banyak dana yang terserap dan dapat
digunakan oleh masyarakat untuk membangun kampungnya dan membangun
masyarakat dari hasil usaha kampung, hasil kekayaan kampung, hasil
swadaya dan partisipasi, hasil gotong royong dan lain-lain pendapatan
asli kampung yang sah,” ujarnya.
JAYAPURA - Eks bintang Persipura yang kini
menjadi anggota DPR Papua pada Komisi E yang juga membidangi Olahraga,
Jack Komboy, berharap agar Pemerintah Provinsi Papua bisa memberikan
perhatian kepada tim-tim sepakbola Papua yang berlaga di kasta tertinggi
sepakbola Indonesia, ISL. Seperti dalam pemberitaan media, saat ini
dua tim Papua, Persiwa Wamena dan Persidafon Jayapura sedang mengalami
kesulitan financial, kedua tim berharap agar bisa mendapatkan dukungan
dari sponsor untuk mensuport eksistensi mereka di Liga Super Indonesia. “Ini
memperihatinkan bagi dunia sepakbola kita, dua tim Papua mengalami
kesulitan keuangan, saya berharap agar Pemerintah Provinsi dapat
memberikan perhatian kepada klub-klub Papua yang berlaga di Indonesian
Super League, karena mereka ikut membawa nama baik Papua dari dunia
olahraga,” ujar Jack.
Sepak Bola merupakan olahraga baru bagi
Bangsa Papua yang diperkenalkan oleh para Zendeling lewat sekolah
peradaban. Sejak tahun 1917 dibuka Sekolah oleh zending di Kwawi, Joka
1946 dan ODO di Serui 1948 anak-anak pribumi terus di didik agar menjadi
generasi yang berguna bagi kampong halamannya. Pada tahun 1925 DS Izaak
Samuel Kijne yang dikenal sebagai Rasul Bangsa Papua mengajar dan
mendidik anak-anak pribumi yang diseleksi dari dari kampung-kampung
untuk di sekolahkan menjadi guru di Miei Teluk Wondama. Dalam pendidikan
guru inilah embrio sepak bola modern lahir, dan salah satu putra Papua
pertama yang tercatat sebagai penjaga gawang adalah Guru Gustaf Adolf
Lanta. Miei inilah tempat yang menjadi pusat sepak bola modern. Setelah
tamat guru-guru kembali ke Kampung halaman dan tempat tugas diseluruh
Tanah Papua, bola kaki salah satu olah raga yang diperkenalkan. Selama
pemerintahan Belanda, sepak bola hanya bermain di tingkat lokal,
khususnya di dan sekitar ibukota Hollandia, didirikan pada tahun 1910
dan saat ini (sejak perayaan ulang tahun keseratus pada tahun 2010)
resmi disebut Pelabuhan Numbay setelah nama perubahan sementara untuk
Sukarnopura (1963-1968) dan Jayapura (1968-2010, nama ini masih banyak
digunakan). Hollandia adalah rumah bagi dua asosiasi sepak bola,
mengatur kompetisi mereka sendiri, yaitu VHO (Voetbalbond Hollandia en
Omstreken, didirikan pada tahun 1950), yang pada awalnya dibatasi untuk
orang Eropa dan keturunan mereka, dan VBH (Voetbal Obligasi Hollandia,
didirikan pada tahun 1949), di mana penduduk setempat memiliki tempat
(di tahun kemudian, Papua juga memperoleh akses ke VHO). Sejak musim
1959, top-3 dari kedua federasi bermain off untuk judul kota, sampai dua
federasi bergabung untuk membentuk tingkat atas terpadu (EDH, Ere
Divisie Hollandia) di musim 1962.
VOETBAL BOND HOLLANDIA (VBH)