Selasa, 25 Maret 2014

Workshop Media Center Pemilu Papua Digelar: Pendidikan Pemilih Sangat Penting

Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Pendidikan bagi pemilih, khususnya pemilih perempuan, pemilih pemula, disabilitas dan kelompok marginal dalam  Penyelenggara Pemilu sangat penting.  Selain itu, komunikasi yang baik di antara para stakeholders, khususnya KPU, Bawaslu, Jurnalis, Organisasi Masyarakat Sipil dan lainnya juga akan meminimalisir kesalahpahaman dalam sirkulasi informasi.


Demikian latar belakang pentingnya  Media Center Pemilu Papua yang mengemuka pada Workshop bertema "Peran Media dan Keterbukaan Informasi Publik dalam Pemilu Papua", siang tadi, Sabtu, (22/03/14) di  Hotel Horison Jayapura, Provinsi Papua.

Media Center Pemilu Papua sangat penting  karena dapat berperan menemukan kesalahpahaman dan kesepakatan bersama di antara insan media untuk mengawal proses Pemilu dalam suatu gerakan yang harmonis dan terencana.

Komisioner KPU Papua, Musa Sombuk memberikan materi tentang  "Keterbukaan Informasi Publik dalam Pemilu".  Musa  mengatakan, peran Media Center Pemilu Papua sangat penting  untuk memberikan informasi sebagai pendidikan bagi pemilih.

"KPU Papua sangat menghargai peran media dalam pendidikan pemilih. Lebih-lebih informasi mendalam tentang tahapan Pemilu: mulai dari kampanye, coblos, penghitungan suara, dan sampai penetapan,"  tuturnya.

Sementara, Analis Media, Victor Mambor menyampaikan materi terkait  "Analis Pemberitaan Pemilu pada Media Massa di Papua".

Berdasarkan analisis atas media-media di Papua, Victor berkesimpulan,  media-media di Papua lebih banyak bersumber pada pernyataan-pernyataan tokoh tanpa pengamatan langsung di lapangan.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) jayapura itu menilai, dalam pemberitaan media mengenai Pemilu di Papua tidak ada latar belakang baik regulasi, kondisi tertentu atau tokoh tertentu. Hal ini mengakibatkan masyarakat mengkonsumsi informasi sepotong-potong.

Pada sesi diskusi, disepakati berbagai kegiatan konkret yang segera dimulai oleh Media Center Pemilu Papua. Diskusi dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama, mendiskusikan peran-peran Penyelenggaran Pemilu dalam memberikan informasi dan data dalam rangka pendidikan pemilih, serta hal-hal konkret lainnya.

Kelompok kedua mendiskusikan soal kebutuhan-kebutuhan jurnalis di Media Center dalam konteks pendidikan pemili, yakni akses informasi dan data dari Penyelenggaran Pemilu,  pembuatan website sebagai sumber informasi, hotline, media sosial, penyediaan regulasi terkait Pemilu dan lainnya.

Sekretariat Media Center  masih belum ditentukan.  Direncanakan untuk menggunakan salah satu ruangan di Kantor KPU Papua sebagai sekretariat  tetapi setelah dipastikan semua rungan terpakai.

Diketahui,  workshop ini mengundang 30 orang dari Organisasi Penyelenggara  Pemulu, Bawaslu, Jurnalis berbagai media cetak dan elektronik, Organisasi Pers, serta organisasi masyarakat sipil di Jayapura.

Tetapi, beberapa pihak berhalangan hadir pada acara penting ini. Tiga media penting seperti RRI, dan beberapa Harian di Jayapura seperti Papuapos dan Bintang Papua dan beberapa pihal lainnya yang sempat diundang tidak sempat datang. 

Workshop  terselenggara atas kerja sama Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Aliansi Jurnalis Independen Kota Jayapura, Perkumpulan JUBI, dan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR). (Yermias Degei/Hendrikus Yeimo/MS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar